Sistem Pemberian Pakan Ternak Pada Babi

Peternakan Babi di Indonesia saat ini telah mencapai kemajuan yang cukup pesat khususnya peternakan babi kearah komersial. Peternakan babi sudah ditata sejak puluhan tahun yang lalu bahkan pada saat ini peternakan babi di Indonesia sudah banyak yang berskala industry. Dalam  Pemberian pakan babi dilakukan dua kali sehari yaitu pagi pada pukul 08.00 WITA atau 09.00 WITA dan sore hari pada pukul 16.00 WITA. Pemberian pakan dilakukan setelah dilakukan pembersihan kandang. Pakan yang diberikan yaitu campuran dedak padi, jagung halus, konsentrat, dan probiotik. Formula ransum dihitung berdasarkan fase pertumbuhan ternak babi, tujuan dan usianya. Hal ini dilakukan karena masing-masing umur ternak memiliki kebutuhan gizi yang berbeda untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Teknik pemberian pakan ternak babi

Pemberian pakan umumnya ada 2 (dua) cara, yaitu:

1.      Sistem basah, yaitu, teknik mempersembahkan pakan semacam ini dilakukan dengan memberikan pakan yang dihaluskan terlebih dahulu, kemudian ditambahkan air. Pakan ini bisa diberikan kepada babi dengan menggunakan tempat pakan. Hal ini juga sangat tergantung pada jumlah babi dan tempat. Keuntungan dalam pemberian secara basah, adalah pakan basah lebih mudah dimakan dan dicerna; Menambah napsu makan, karena babi lebih suka makanan basah. Kelemahan dalam mempersembahkan secara basah, adalah sebagai berikut: Lebih banyak tenaga, karena harus menyiapkan atau membasahi makanan terlebih dahuluSisa makanan dengan sangat mudah menjadi basi dan bau; Kandang lebih cepat menjadi kotor,

2.      Sistem Kering, tujuan pemberian pakan ini adalah untuk memberikan rangsangan agar bisa diperoleh berat hidup yang maksimal. Maka sistem ini sangat baik untuk babi-babi potong, yang umurnya sekitar 3 ½ - 4 bulan dengan berat 45 - 55 kg. Pemberian pakan ini dapat disebar dilantai atau tempat khusus seperti tempat pakan otomatis. Keuntungan dalam memberikan secara kering, adalah sebagai berikut: Pengisian makanan cukup dilakukan sekali sehari; Makanan yang tersisa tidak mudah menjadi basi; Tempat atau kandang tidak mudah kotor; Lebih tenaga tenaga, karena tidak setiap kali peternak harus membersihkan tempat makan dan tidak selalu mengisikan makanan. Kelemahan dalam mempersembahkan secara kering, adalah sebagai berikut: Makanan mudah terhambur; Makanan dapat dimakan oleh binatang lain.

Selain pakan, ternak babi juga membutuhkan air minum yang bersih setiap hari dan disediakan secara adlibitum sehingga babi dapat minum sesuai dengan kebutuhannya. Air berperan penting dalam pengaturan suhu tubuh, pergerakan nutrisi ke sel-sel jaringan tubuh, Air minum pada Peternakan Babi di desa Tapenpah diberikan secara adlibitum menggunakan tempat minum otomatis dengan bentuk tabung nozzle (nipples) yang dipasang langsung pada kandang. Air minum yang diberikan bersumber dari sumur bor dan ditambahkan desinfektan yang sudah difilter. Tempat pakan dalam kandang terbuat dari stainless steel dan dari semen cor.

 


 

 sumber materi artikel: 

https://www.bing.com/ck/a?!&&p=1cd031f6c803137fa5354b9d79eaee7155ab0d618e639a7c77b31ac57109bbedJmltdHM9MTY1NDI0NDEzNSZpZ3VpZD0wNzZhYTIwZi1hMDMyLTQwNmYtYWQ4OS1jOGY0ZTdhNGNlMWImaW5zaWQ9NTE0Mw&ptn=3&fclid=58140aef-e315-11ec-a29b-2b00ad6d6ba8&u=a1aHR0cDovL2N5YmV4LnBlcnRhbmlhbi5nby5pZC9hcnRpa2VsLzk0OTg1L3Bha2FuLXRlcm5hay1iYWJpLw&ntb=1

Hurek, D. T., Rihi, D. M., & Simarmata, Y. T. (2021). SISTEM PEMELIHARAAN TERNAK BABI DI DESA TAPENPAH. Jurnal Veteriner Nusantara, 4(Supl. 2), 9-9

https://scholar.google.com/scholar?q=related:pkKwQW9xGeUJ:scholar.google.com/&scioq=sistem+pemberian+pakan+ternak+babi&hl=id&as_sdt=0,5

Beranda - Universitas Diponegoro (undip.ac.id)




 

Komentar